Friday, April 23, 2004

Mencapai ketenangan jiwa

Saat ini kaum muslimin sedang dihadapkan pada persoalan besar,
diantaranya
syubhat, syahwat, penyimpangan faham keagamaan, perpecahan dan lain-
lain.
Cobaan-cobaan tersebut silih berganti menghempas, menggoyahkan dan
menggerogoti iman. Tidak mustahil seorang muslim selanjutnya
membelot,
bahkan murtad dari keislamannya. Berikut ini kami uraikan 15 petunjuk
yang
bersumber dari Al Qur'an dan Al Hadits yang dapat dijadikan sandaran
dalam
memelihara keteguhan iman kita. Bagian pertama dari dua tulisan.


1. Akrab dengan Al Qur'an
Al Qur'an merupakan petunjuk utama untuk mencapai tsabat (keteguhan
iman).
Al Qur'an merupakan penghubung yang amat kokoh antara hamba dengan
Rabbnya.
Barangsiapa berpegang teguh dengan Al Qur'an, niscaya Allah akan
memeliharanya, barangsiapa mengikuti Al Qur'an, niscaya Allah akan
menyelamat-kannya dan barangsiapa menyeru kepada Al Qur'an, niscaya
Allah
akan menunjukinya ke jalan yang benar.

Allah Azza wa Jalla telah menjelaskan bahwa diturunkannya Al Qur'an
secara
berangsur-angsur adalah untuk meneguhkan hati para hambaNya,
sebagaimana
firman Allah tatkala mem-bantah tuduhan kaum kuffar, "Orang-orang
kafir
berkata: Mengapa Al Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali
turun saja?
Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami mem-
bacakannya
secara tartil." (Al Furqan : 32)

Diantara alasan mengapa Al Qur'an sebagai sumber utama untuk mencapai
tsabat, karena Al Qur'an menanamkan keimanan dan mensucikan jiwa
seseorang,
diturunkan untuk menen-teramkan hati manusia dan sebagai benteng bagi
orang
mukmin dalam menghadapi hempasan fitnah. Al Qur'an juga membekali
muslim
dengan konsepsi serta nilai yang dijamin kebenarannya, sehingga dia
mampu
menilai sesuatu dan menimbang sesuatu secara proporsial dan benar.


2. Iltizam dengan Syari'at Islam
Allah berfirman: "Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan nasehat
yang
diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik
bagi
mereka dan lebih meneguhkan (hati mereka di atas kebenaran)." (An
Nisa : 66)

Jelas sekali, tidak mungkin kita mengharapkan orang-orang yang malas
dan
tidak melakukan amal shalih dapat memiliki keteguhan iman. Allah
hanya akan
menunjukkan kepada orang yang beriman dan mengamalkannya, jalan yang
lurus.
Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para
shahabat
senantiasa melakukan amal shalih dan menjaganya secara terus-menerus.
Dalam
hal ini Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda: "Barangsiapa
memelihara shalat dua belas raka'at (sunnat rawatib), niscaya ia
dijamin
masuk surga." (At Tirmidzi 2/273)


3. Mempelajari Kisah Para Nabi
Tentang pentingnya mempelajari kisah para Nabi, Allah berfirman, "Dan
Kami
ceritakan kepadamu cerita para Rasul agar dengannya Kami teguhkan
hatimu."
(Hud : 120)

Mari kita renungkan kisah Nabiyullah Ibrahim Alaihis Salam tatkala
dilemparkan ke dalam api. Ibnu Abbas berkata: Ucapan terakhir Ibrahim
ketika
akan dilemparkan ke dalam api adalah, "Cukuplah Allah sebagai
penolongku,
Dia adalah sebaik-baik pelindung." (Al Fath : 29)

Seandainya Anda merenungi firman Allah di atas, tidakkah Anda
merasakan
adanya tsabat yang meresap ke dalam jiwa Anda? Dalam kisa Musas
Alaihis
Salam, Allah berfirman: "Maka setelah kedua golongan itu saling
melihat,
berkatalah para pengikut Musa: Sesung-guhnya kita akan benar-benar
tersusul.
Musa menjawab: Sekali-kali tidak akan tersusul, sesungguhnya Rabbku
bersama-ku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku." (Asy Syu'ara :
61-62)

Bila Anda bayangkan bahwa kisah tersebut terjadi di hadapan Anda,
tidakkah
Anda merasakan tsabat di dalam hati Anda?

4. Berdoa
Di antara sifat hamba-hamba Allah yang beriman adalah selalu memohon
kepadaNya agar diberi keteguhan iman, seperti doa yang tertulis dalam
firman
Allah: "Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong
kepada
kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami." (Ali Imran : 250)

Agar hati tetap teguh, maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
banyak
memanjatkan doa berikut ini, "Wahai Dzat pembolak-balik hati,
teguhkanlah
hatiku pada agamaMu." (HR. At Tirmidzi)

5. Berdzikir kepada Allah
Dzikir kepada Allah adalah amalan yang paling ampuh untuk mencapai
tsabat.
Karena pentingnya dzikir ini, Allah memadukan antara dzikir dengan
jihad
sebagaimana dalam firman-Nya: "Hai orang-orang yang beriman, bila
kamu
memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan dzikirlah kepada
Allah
sebanyak-banyaknya." (Al Anfal : 45)

Dalam ayat tersebut Allah menjadikan dzikrullah sebagai amalan yang
baik
untuk mencapai tsabat dalam jihad. Nabiyullah Yusuf Alaihis Salam pun
memohon bantuan untuk mencapai tsabat dengan dzikrullah saat dirayu
oleh
seorang perempuan cantik yang mempunyai kedudukan tinggi. Demikianlah
pengaruh dzikrullah dalam memberikan keteguhan iman kepada orang-
orang
beriman.


Dikutib dari Al-Islam:
Muhammad Shalih Al Munajjid (bit tasharruf waz ziyadah )

No comments: